Jakarta- Mahasiswa Universitas Pancasila sebentar lagi akan berbangga. Hal ini kendati dibangunya sebuah  perpustakaan baru yang sekaligus menjadi bagian dari Fakultas Pariwisata.

Letak gedung ini, sangat strategis karena letaknya dikelilingi oleh beberapa fakultas yaitu fakultas , Farmasi, Fikom, Psikologi dan juga Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM). Gedung yang mulai dibangun kurang lebih satu tahun belakangan ini, rencananya akan diresmikan pada hari Selasa, 18 April 2017 yang diresmikan langsung oleh Rektor Univ Pancasila Bapak Prof. Dr. Wahono Sumaryono dengan jam operasional Hari Senin-Jumat pukul 08.00 wib- 16.00 wib.

"Tadinya, perpustakaan utamanya itu kan di Fakultas Ekonomi, nah sekarang dipindahin lokasinya, gedungnya juga jadi bagus."   Tutur Bapak Asikin yang merupakan salah seorang staff Rektorat Univ Pancasila. Rencananya, Bapak Ichwan Nugroho selalu staff dari Fakultas Ekonomi, akan ditunjuk menjadi Kepala Bagian Perpustakaan.

Dengan adanya perpustakaan baru ini, diharapkan dapat memudahkan mahasiswa dalam segala urusan yang menyangkut pengetahuan dalam perkuliahan. "Nanti setelah peresmian perpustakaannya bisa langsung di gunakan oleh mahasiswa UP dan umum" tambahnya.



Pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa kita kerap sulit menggambar lingkaran sempurna? Bahkan hal ini cukup diakui oleh para seniman dan ahli kinesiologi.
Pada awal abad ke-14, Paus Benediktus pernah mengirim salah satu punggawa ke Tuscany untuk mengambil lukisan dari seniman yang paling mahir di negeri itu, Giotto di Bondone. Mendengar keinginan Paus, Giotto lantas meraih selembar kertas dan mencelupkan tinta. Kemudian, dia mencoba menggambar lingkaran sempurna.
Tapi punggawa terkejut dan berkata, “Apakah Anda tidak punya gambar lain selain ini?,” dia menuntut.
“Ini cukup dan terlalu banyak,” jawab Giotto. “Perlihatkan juga pada orang lain dan lihat apakah itu bisa dipahami,” katanya lirih.
Seperti yang dikutip dari liputan6.com, Setelah menerima lingkaran, Paus dan dewannya malah terpesona dan melihat, kemampuan Giotto sangat melampaui pelukis lain. Hal ini kemudian dicatat oleh sejarawan seni Giorgio Vasari.
Kebanyakan orang, memang pada umumnya kesulitan menggambar lingkaran sempurna. Rupanya ada keterkaitan antara tangan dan korteks visual dalam mengolah gambar. Nah, menggambar lingkaran ini ternyata membutuhkan kerjasama yang baik antara otot halus dengan kompleksitas struktur lengan.
Situs Braindecoder mencatat, ketidakmampuan bukan karena kemampuan visual kita yang buruk. Hanya saja, menggambar suatu bentuk yang sempurna membutuhkan keterampilan yang harus diasah.
Masalahnya, menurut seorang peneliti postdoctoral di laboratorium psikologi eksperimental di KU Leuven di Belgia, Rebecca Chamberlain mengatakan, keterampilan ini seringkali tidak dilatih.
“Semakin detail suatu gambar, maka daerah otak yang memproses gambar, Korteks visual utama akan mempetakan mata untuk mendeteksi pola,” katanya,seperti dimuat laman Newser, Selasa (3/11/2015).
Di sisi lain, seorang profesor kinesiologi di Arizona State University Natalia Dounskaia mengungkapkan, otak kita lebih suka kesederhanaan dan akan selalu memilih untuk memutar bersama tunggal.
“Ketika menggambar lingkaran, bagaimanapun, otak harus meninggalkan zona kenyamanan. Lingkaran adalah salah satu bentuk yang paling sulit,” kata Dounskaia.
Dengan memaksa siku, bahu dan siku ikut terkoordinasi membuat lingkaran, kemungkinan hal ini membutuhkan sensorik otak. Padahal hal ini hanya akan memberikan otak pekerjaan tambahan.



perayaan Earth Hour dalam rangka mendukung kampanye perubahan iklim dan pemanasan global digelar pada hari Sabtu malam di Jakarta


















Jakarta - MotoGP melakukan perubahan pada aturan poin penalti untuk musim 2017. Mulai musim ini, aturan tersebut dihapus sepenuhnya.

Sistem poin penalti mulai diterapkan MotoGP pada musim 2013 lalu. Pebalap yang melakukan pelanggaran atau melakukan tindakan-tindakan tertentu akan dapat poin hukuman yang akan terakumulasi selama satu musim.

Berdasarkan aturan tersebut, pebalap yang mencapai empat poin penalti harus memulai balapan berikutnya dari posisi paling belakang. Aturan itulah yang berujung hukuman kepada Valentino Rossi di balapan terakhir MotoGP Valencia usai kontroversi di Sepang pada 2015 lalu.

Jika seorang pebalap mencapai tujuh poin penalti, dia akan mengawali balapan berikutnya dari pitlane. Sementara yang mencapai 10 poin penalti akan dilarang tampil di balapan selanjutnya.

Pada prosesnya, MotoGP menghapus aturan start paling belakang dan start dari pitlane pada 2016 lalu. Sementara hukuman larangan tampil di balapan berikutnya setelah 10 poin penalti masih dipertahankan.

Mulai musim ini, aturan poin penalti tersebut sepenuhnya dihapuskan. Dalam pertemuan Komisi Grand Prix di seri perdana di Qatar yang melibatkan petinggi-petinggi MotoGP, termasuk Dorna dan FIM, diputuskan bahwa 'poin penalti tidak lagi diperlukan'. Demikian seperti dikutip dari situs MotoGP.

Aturan lain yang juga diubah MotoGP adalah terkait keamanan di pitlane. Kini jumlah mekanik tim yang diperbolehkan membantu pergantian motor saat kualifikasi ditambah dari empat menjadi enam. Sementara saat flag to flag race, tetap hanya empat mekanik yang diperbolehkan.

Perubahan terhadap sistem banding juga diterapkan. Tidak ada banding yang boleh diajukan jika steward FIM yang mengurus banding mengonfirmasi keputusan yang dikeluarkan oleh steward FIM. Dalam hal ini, keputusan steward banding FIM adalah final.




Jakarta - Ribuan peternak hari ini menggelar aksi demo di depan Istana Merdeka, Jakarta. Para peternak yang berasal dari berbagai daerah ini mengeluhkan harga ayam pedaging dan telur jatuh.

Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita, sempat bertemu perwakilan pendemo. Menurut Enggar, salah satu yang dituntut peternak yakni agar pemerintah membatasi integrator masuk di bisnis budidaya ayam, serta menjualnya langsung di pasar tradisional.

Seperti diketahui, sebelum keluarnya UU Nomor 18 Tahun 2009, perusahaan integrartor dilarang untuk terlibat usaha budidaya ayam dan telur secara langsung atau sendiri. Selain itu, integrator juga dilarang memasarkan produk daging ayamnya ke pasar becek.

Perusahaan integrator adalah perusahaan peternakan unggas besar yang terintegrasi, mulai dari produksi pakan, DOC (Day Old Chick), vaksin, sapronak, budidaya ayam, budidaya telur, sampai produk olahan. 

"Mereka dihadapkan persaingan dengan integrator. Integrator itu yang jual pakan, bibit sampai ke daging. Hentikan itu permintaan mereka. Saya bilang enggak mungkin. Bayangkan investasi besar terus kemudian enggak boleh. Itu kan sudah dapat izin dari lama. Mana kepastian usaha kalau begitu," ujar Enggar ditemui di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Kamis (30/3/2017).

Untuk mendapatkan harga jual yang lebih baik, menurut Enggar, bukan diselesaikan dengan cara membuat biaya Harga Pokok Produksi (HPP) peternak bisa turun, tapi salah satunya lewat penurunan DOC dan pakan ternak.

"Mereka minta harga dinaikkan, enggak bisa. Kalau dinaikkan konsumen rugi. Lalu, bagaimana? Komponen harga tetap, biaya produksi yang harus turun yaitu dari pakan ternak dan bibit. Jadi dua alternatif, ini kami undang GPMT (Gabungan Perusahaan Makanan Ternak) tolong turunkan harganya," jelas Enggar.

Sementara itu untuk masalah jagung yang mahal dan langka pada peternak petelur rakyat di Jawa Timur, sambungnya, Kemendag masih mencari solusi terbaik agar peternak maupun petani jagung sama-sama tidak dirugikan.

"Lalu, soal harga jagung yang tinggi. Saya bilang harga tinggi kita juga senang karena petani dapat harga lebih baik, tapi peternak enggak. Kita buat keseimbangan. Prioritaskan ke petani dan peternak," pungkas Enggar.




Jakarta - Seorang pegawai kafe ditemukan tewas bersimbah darah di rumah kontrakannya di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Ada sekitar sepuluh luka tusukan di dada sebelah kiri dan luka sayatan di leher pria bernama Hendra (20) ini.

"Ada kurang-lebih sepuluh tusukan benda tumpul di dada sebelah kiri dan luka sayatan benda tajam di leher," kata Kasat Reskrim Polres Jaksel AKBP Budi Hermanto saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (30/3/2017).

Jasad korban ditemukan pada Kamis (30/3/2017) sekitar pukul 10.00 WIB di sebuah kontrakan di Jalan SD RT 009/01, Kebayoran Lama, Jaksel. Hendra diduga sebagai korban pembunuhan.

Jasad korban telah dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati untuk diautopsi. Hingga saat ini polisi juga masih mencari pelaku terkait kasus ini.

"(Pelaku) belum (ditangkap), masih penyelidikan," ujar Budi.

Polisi telah meminta keterangan dari seorang saksi yang berada di lokasi. Namun sampai saat ini belum ada pihak yang diamankan oleh polisi.

"Baru interogasi orang yang menemukan pertama," tutur Budi. 

JAKARTA - Kementerian Hukum dan HAM tahun ini memberikan remisi khusus Hari Raya Nyepi 1 Saka 1939 yang jatuh pada Selasa (28/3) kepada 531 orang narapidana dari total 1.175 orang Narapidana beragama Hindu di seluruh Indonesia.
Remisi Khusus ini terdiri dari dua kategori, yaitu pertama, Remisi RK-1 diberikan kepada Narapidana yang setelah mendapatkan Remisi Khusus masih menjalani sisa pidana, sebanyak 526 orang. Kedua, Remisi RK-2 diberikan kepada narapidana yang langsung bebas pada saat pemberian Remisi, sebanyak 5 orang.
Adapun wilayah yang mendapat remisi terbanyak Pertama adalah dari Kantor Wilayah Bali sebanyak 376 Narapidana (RK-1: 376 orang), di urutan kedua yaitu Kantor Wilayah Kalimantan Tengah sejumlah 52 narapidana ( RK-1: 49 orang dan RK-2: 3 orang ), dan urutan ketiga ditempati Kantor Wilayah Sulawesi Selatan dengan 29 narapidana (RK-1: 29 orang).
"Remisi di Hari Raya Nyepi tahun 2017 ini merupakan hal yang di nantikan oleh Narapidana yang beragama Hindu di seluruh Indonesia. Jumlah Narapidana yang mendapatkan Remisi di Hari Raya Nyepi Tahun 2017 ini sebanyak 531 orang," jelas Direktur Jenderal Pemasyarakatan, I Wayan K. Dusak, Senin (27/3).
Dusak menjelaskan bahwa Pemberian Remisi atau pengurangan masa pidana diberikan kepada Narapidana sebagaimana diatur dalam UU RI No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan; PP No. 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan, yang telah diubah menjadi PP Nomor 99 Tahun 2012; serta Kepres No. 174 Tahun 1999 tentang Remisi.
Dusak menyatakan bahwa semua WBP yang diberikan remisi dipastikan telah memenuhi ketentuan yang berlaku.
"Remisi Khusus Hari Raya Nyepi diberikan kepada narapidana beragama Hindu, yang telah memenuhi persyaratan administratif dan substantif, di antaranya adalah persyaratan telah menjalani pidana minimal 6 bulan dan tidak terdaftar pada register F (buku catatan pelanggaran disiplin narapidana), serta turut aktif mengikuti program pembinaan di Lapas / Rutan. Diharapkan dengan pemberian remisi ini para WBP dapat lebih introspeksi menyadari kesalahannya sehingga merubah perilaku menjadi lebih baik," ungkap Dusak.
Jumlah penghuni Lapas dan Rutan di Seluruh Indonesia per 23 Maret 2017 adalah 213.810 orang, dengan rincian Narapidana sebanyak 147.092 orang dan Tahanan sebanyak 66.718 orang.
Diberikannya Remisi pada Hari Raya Nyepi kepada Narapidana beragama Hindu di tahun 2017 ini, menunjukkan bahwa Pemasyarakatan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat khususnya Warga Binaan Pemasyarakatan.



JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menanggapi wacana pemindahan ibukota dari Jakarta ke Palangkaraya.
Tjahjo menegaskan saat ini Pemerintahan Jokowi-JK belum fokus untuk pemindahan Ibukota, melainkan fokus terhadap pemerataan pembangunan.
“Fokusnya sekarang percepatan dan pemerataan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat."
"Sehingga, tidak ada opsi memikirkan dalam pemerintahan Pak Jokowi itu untuk memikirkan pindah ibukota,” ujar Tjahjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/3/2017).
Tjahjo mengatakan wacana pemindahan ibukota tersebut sudah berhembus lama,
Namun, hingga kini belum ada keinginan dari Presiden untuk membahasnya.
“Itu kan wacana ya, wacana yang saya kira sudah cukup lama. Saya kira pemerintahan Pak Jokowi belum pernah membahas dalam rapat kabinet,” tutur Tjahjo.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengaku telah menyiapkan lahan seluas 500.000 hektare (ha) untuk memfasilitasi wacana pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Palangkaraya.
Lahan 500.000 ha itu, menurut dia, tersebar di tiga wilayah meliputi Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Gunung Mas.
Wacana pemindahan Ibu Kota Negara ke Palangkaraya pun sempat disampaikan Presiden RI pertama Soekarno sekitar tahun 1950-an.